Imunisasi
Imunisasi
merupakan prosedur pencegahan penyakit menular yang diberikan kepada anak sejak
masih bayi hingga remaja. Melalui program ini, tubuh diperkenalkan dengan
bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan
untuk merangsang sistem imun guna membentuk antibodi. Antibodi yang terbentuk
setelah imunisasi berguna untuk melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme
tersebut di masa yang akan datang. Inilah yang disebut dengan kekebalan aktif.
Efek samping imunisasi
Umumnya efek samping imunisasi tergolong ringan, seperti
bengkak atau bekas berwarna kemerahan di bagian yang disuntik, demam, mual, nyeri, pusing, dan hilang nafsu makan. Untuk
efek samping yang tergolong besar, seperti kejang,
jarang sekali terjadi.
Namun pertimbangkanlah kembali jika Anda berencana untuk
tidak memberi anak vaksinasi karena risiko efek samping vaksinasi itu sendiri
lebih kecil dibandingkan manfaat imunisasi.
Jenis-jenis vaksin di Indonesia
Berikut ini adalah jenis-jenis
vaksin yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Di
Indonesia, vaksin hepatitis B, polio, BCG, DTP, dan
campak merupakan vaksinasi yang
diwajibkan. Sedangkan sisanya merupakan vaksinasi yang sifatnya hanya
dianjurkan.
· Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu
penyakit infeksi hati berbahaya yang disebabkan oleh virus. Pemberian vaksin
hepatitis B pada anak dilakukan dalam kurun waktu 24 jam setelah kelahirannya,
bahkan yang paling baik adalah dalam kurun waktu 12 jam. Vaksin ini kembali
diberikan saat anak genap berusia satu bulan dan enam bulan.
Efek samping yang umum dari
vaksinasi hepatitis B adalah demam dan kelelahan, sedangkan efek samping yang
jarang terjadi adalah gatal-gatal, kulit kemerahan, serta pembengkakan pada
wajah.
· Polio
Polio
merupakan penyakit virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Pemberian vaksin
polio harus dilakukan dalam satu rangkaian, yaitu pada saat anak baru
dilahirkan dan pada saat anak berusia dua, empat, lalu enam bulan. Selanjutnya
vaksin booster diberikan saat anak berusia satu setengah hingga
dua tahun, kemudian pada usia lima tahun. Dosis vaksin booster
diberikan untuk lebih memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap virus polio.
Efek samping vaksin polio yang
paling umum adalah demam dan kehilangan nafsu makan, sedangkan efek samping
yang sangat jarang terjadi adalah reaksi alergi.
· BCG
Vaksin BCG diberikan untuk
mencegah penyakit tuberkulosis atau
yang lebih dikenal sebagai TBC. Penyakit ini menyerang sistem pernapasaan dan
tergolong berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Pemberian vaksin BCG hanya
dilakukan satu kali, yaitu pada kisaran saat anak baru dilahirkan hingga
berusia dua bulan.
Efek samping vaksin BCG yang
paling umum adalah demam dan munculnya benjolan bekas suntik pada kulit,
sedangkan efek samping yang sangat jarang terjadi adalah reaksi alergi.
· DTP
Vaksin DTP merupakan jenis
vaksin gabungan. Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Pertusis lebih
dikenal dengan sebutan batuk rejan.
Difteri merupakan penyakit
berbahaya yang dapat menyebabkan sesak napas, radang paru-paru, hingga masalah
pada jantung dan kematian. Sedangkan tetanus merupakan penyakit kejang otot
yang juga tidak kalah mematikannya. Dan yang terakhir adalah batuk rejan atau
pertusis, yaitu penyakit batuk parah yang dapat mengganggu pernapasan. Sama
seperti difteri, batuk rejan juga dapat menyebabkan radang paru-paru, kerusakan
otak, bahkan kematian.
Pemberian vaksin DTP harus
dilakukan dalam lima dosis, yaitu pada saat anak berusia:
- Dua bulan
- Empat bulan
- Enam bulan
- Satu setengah hingga dua tahun
- Lima tahun
Efek samping vaksin DTP yang
tergolong umum adalah rasa nyeri, demam, dan mual. Efek samping yang jarang
terjadi adalah kejang-kejang. Selain vaksin DTP, tersedia juga vaksin Td yang
melindungi tubuh dari difteria dan batuk rejan. Vaksin Td diberikan untuk anak
di atas umur 7 tahun yang tidak menerima vaksin DTP. Vaksin Td perlu diulangi
tiap sepuluh tahun untuk mempertahankan kekebalan tubuh terhadap difteria dan
batuk rejan.
· Campak
Campak adalah penyakit virus
yang menyebabkan demam, pilek,
batuk, sakit tenggorokan, dan ruam. Vaksin
campak diberikan dalam tiga dosis yaitu pada saat anak berusia sembilan bulan,
dua tahun dan enam tahun. Efek samping vaksin campak yang paling umum adalah
demam dan hilangnya nafsu makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar